Kamis, 29 Desember 2011

A poor workman blames his tools

Alfaqih Warsono

A poor workman blames his tools
(Pekerja yang miskin [selalu] menyalahkan perkakasnya)

Manusia yang bodoh/tidak memiliki cukup kepandaian akan selalu menyalahkan perkakasnya yang ia gunakan dalam bekerja, bukan menyalahkan dirinya dan berusaha mengatasinya dengan ilmunya  ketika nasib sial menimpanya. 
Namun orang yang pandai, ketika mengalami masalah dalam bekerja/berusaha, ia selalu berpikir mengapa ia menemui masalah, lalu dicarinya jalan keluar. Itulah orang yang kaya ilmunya.


Dalam bidang-bidang yang ada di masyarakat, seorang siswa yang bodoh, ketika memperoleh nilai kecil, ia menyalahkan adiknya yang kadang-kadang berisik di rumah sehingga ia tidak bisa konsentrasi, menyalahkan bukunya yang tidak jelas, menyalahkan lampu belajarnya yang menyakitkan mata, menyalahkan teman sekelasnya yang menyebalkan, menyalahkan alat transportasi ke sekolah yang selalu terlambat, dll. Siswa yang cerdas, ketika mendapat nilai kecil, ia mengintrospeksi diri, mengapa nilainya kecil, ia cari tahu penyebabnya, kemudian merubah cara belajarnya, banyak bertanya kepada guru terhadap hal-hal yang ia tidak pahami, bekerja kelompok untuk mendiskusikan materi pelajarannya, dll.


Supir yang bodoh, ketika mendapat setoran sedikit, ia mengeluh, lalu menyalahkan angkot lain, menyalahkan angkotnya yang jelek, menyalahkan tukang becak yang menyebabkan penghasilannya berkurang, menyalahkan HP yang menyebabkan orang tidak naik angkot karena selalu dijemput dengan panggilan HP, dll.


begitu seterusnya dengan pekerja-pekerja lain. Oleh karena itu jadilah orang yang cerdas dengan banyak belajar dari sejak waktu kecil, kelak dewasa akan tidak suka menyalahkan siapa-siapa dan tidak menyalahkan apa-apa, tapi berpikir, mengolah otaknya untuk mencari solusi yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar baik setelah Anda membaca tulisan Kata-kata mutiara Saya ini!