Senin, 04 Maret 2013

A friend's eye is a good mirror (Mata teman adalah cermin yang baik)

Alfaqih Warsono



A friend's eye is a good mirror
(Mata teman adalah cermin yang baik)

Means: A real friend will tell you the truth.
Maksudnya : Teman yang sejati akan menceritakan yang sejujur-jujurnya.

Teman yang sejati adalah teman yang mau berkata sejujurnya. Ia bukan ular bermuka dua, yang ketika bicara selalu berbeda di hadapan orang yang ia hadapi. Ia suka menggunting dalam lipatan, menyerimpung dari belakang, menikam dari kegelapan. Ia seakan bicara benar, namun sesungguhnya ia meneyembunyikan kebenaran, ia dusta, tidak mau bicara jujur. Ia tidak pantas dijadikan teman yang sejati (sahabat karib).

Padahal Islam mengajarkan kepada kita untuk berbicara yang sejujurnya meskipun terasa tidak nyaman hingga kita dicatat termasuk orang yang jujur. Ingatlah kejujuran akan membawa kita kepada surga.

قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مرًّا

Katakanlah yang sejujurnya meskipun terasa pahit.

A friend to all is a friend to none. (Seorang teman bagi semuanya adalah bukan seorang teman bagi yang lain)

Alfaqih Warsono



 A friend to all is a friend to none.
(Seorang teman bagi semuanya adalah bukan seorang teman bagi yang lain)

Means: Someone who is a friend to everyone makes none of them feel special.
(Seseorang yang menjadi teman bagi setiap orang tidak satupun yang menjadi teman yang special )

Belajarlah memahami bahwa kita harus menjadi teman yang baik bagi siapapun, namun janganlah terlalu berharap bahwa semua orang yang kita jadikan teman itu menjadi teman yang special. Teman special tentunya hanya seorang. Ia yang akan mendampingi di kala suka atau pun duka, sehidup semati, yang mencintai dan menyayangi lahir dan batin.

Sebagai bentuk temanan, baik kepada siapapun, tebarkan salam. Karena “salam” itu berarti juga mendoakan keselamatan dan rahmat (kasih sayang) kepada orang itu.

اَفْسٌوْا السَّلاَم

(tebarkan salam)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS Al Baqarah[2]:186)

A friend in need is a friend indeed (seorang teman yang hadir di kala dibutuhkan adalah teman sejati)

Alfaqih Warsono



A friend in need is a friend indeed (seorang teman yang hadir di kala dibutuhkan adalah teman sejati)

Means: Someone who helps you when you are in trouble is a real friend.
Maksudnya : (seseorang yang menolongmu ketika kamu berada dalam kesusahan adalah sahabat sejati)

Dalam hal ini ada baiknya kita simak syair lagu Rhoma Irama.
Mencari teman memang mudah,
Pabila untuk teman suka,
Mencari teman memang susah,
Pabila untuk teman duka.

Mencari teman di meja makan,
Itu hanya teman biasa,
Mencari teman di pintu penjara,
Itu luar biasa.

Tidak semua orang yang merupakan sabahat/teman mau ikut merasa empati ketika seseorang menerima musibah, karena memang ia bukanlah sahabat yang sejati. Boleh jadi ada seseorang yang tidak begitu kita kenal, namun ia hadir ketika kita dalam masalah dan memberi / menawarkan bantuan yang ikhlas, itu yang mesti kita cermati sebagai teman plus sahabat sejati. Ia adalah teman kala suka dan duka. Maka carilah … Insya Allah akan bahagia.
 

A fool and his money are soon (easily) parted. (orang bodoh dan uangnya sering berpasangan dengan mudah)

Alfaqih Warsono
 



Means: A foolish person usually spends money carelessly.
(Orang bodoh biasanya menghabiskan uang dengan cerobohnya)

Yang namanya orang bodoh, ia tidak mampu memikirkan bagaimana mengelola uangnya jika ia punya uang. Sehingga setan dengan leluasa mempengaruhinya untuk menghamburkannya, karena memang “ceroboh”, “rakus”, dan “boros” itu min khutuwatis syayatin (langkah setan). Setan yang pintar itu dengan tanpa hambatan menggodanya, agar kelak ia menyesal dengan perbuatannya.

Orang pandai biasanya (walaupun tidak semua), akan berhati-hati dalam meamakai uang, ia tahu bagaimana untuk besok dan seterusnya akankah masih ada sisa?, masih tersediakah untuk ditabung? Ia tahu bahwa “irit/hemat” itu menguntungkan dirinya untuk kini dan yang akan datang.

Oleh karena itu, jadilah orang yang pandai menghemat uang, sehingga ia tidak selalu memikirkan uangnya. Simpan untuk masa depan, karena kita tidak tahu apakah kita akan dalam keadaan sehat selalu, atau selamat selalu ataukan akan terkena bencana dan sakit yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Jadilah orang pandai dalam masalah keuangan, insya Allah selamat.
 

A flower blooms more than once. (Bunga mekar lebih dari satu kali)

Alfaqih Warsono



Means: If you miss an occasion, you can avail of it at another time.
(Kalau kamu luput pada satu kesempatan, kamu dapat memperoleh faedah tersebut pada waktu lain.)

Ada kalanya orang, ketika tertinggal pada satu kesempatan, lalu ia merasa sia-sia, menyesali, dan marah. Namun bagi yang legowo, ia jadikan kegagalan itu pelajaran dan upaya meningkatkan kualitas usahanya. Ia bersabar, dan itu lebih baik baginya. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠﴾
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS Ali Imran [3]:200)

Upaya selanjutnya yang harus dilakukan jika telah melakukan satu tugas baik berhasil maupun gagal pada satu kesempatan adalah bertawakal kepada Allah.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ﴿١٥٩﴾

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS Ali Imran[3]:159)

Lalu kerjakan tugas lain :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ ﴿٨﴾

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS Al Insyirah[54]:7)
 

A bird in hand is worth two in a bush. (Burung di tangan berharga dua di semak)

Alfaqih Warsono





Means: It's better to keep what you have than to risk losing it by searching for something better.
(Lebih baik menjaga apa yang kamu punya daripada rela (beresiko) melepaskannya dengan mencari sesuatu yang dianggap lebih baik).

Pepatah Indonesia mengatakan “Beruk di hutan disusukan, punai di tangan dilepaskan”. Sesuatu yang besar yang belum jelas dan terlalu diharapkan dicarinya kesana kemari, sambil ia rela melepaskan yang ada yang dianggap masih kecil, menghabiskan biaya, tenaga dan bahkan waktu untuk itu.

Ada seseorang yang memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan yang sederhana, atau gaji yang kecil tapi cukup. Lalu demi tergiur dengan iming-iming atau ajakan orang lain untuk meninggalkan pekerjaan tersebut karena ada pekerjaan lain yang lebih besar penghasilannya padahal belum jelas kebenarannya, yang ada adalah beresiko tinggi, tapi ia rela mengejarnya, orang demikian akan mengalami penyesalan di kemudian hari. Di samping itu ia tidak bersyukur atas pemberian Allah, Kecuali kalau memang sudah jelas adanya.
 

An ounce of prevention is worth a pound of cure. (satu ons pencegahan lebih berharga dari sat upon pengobatan)

Alfaqih Warsono




Means: It is easier to prevent something from happening than to repair the damage or cure the disease later.
(lebih mudah mencegah sesuatu yang akan terjadi daripada memperbaiki kerusakan atau mengobati penyakit kemudian)

Pepatah Indonesia mengatakan “Mencegah lebih baik daripada mengobati” adalah senada dengan proverb di atas. Kecenderungan manusia memang lebih suka menunda-nunda sesuatu, apakah sesuatu itu ringan ataupun berat, sehingga ia tidak memikirkan beban/biaya yang akan ditanggung. Ia selalu mengatakan “apa kata nanti saja”. Ini berarti ia tidak mempertimbangkan konsekwensi yang akan timbul. Sebab jika orang sudah  terbiasa dengan pandangan seperti  itu, maka konsekwensinya ia akan menanggung beban yang lebih besar daripada ketika ia lebih cepat mengatasinya sebelum hal itu bertambah parah.

April showers bring Many flowers. (Hujan bulan April Membawa Banyak Bunga)

Alfaqih Warsono





Means: Something bad or unpleasant today may bring good things in the future

(Sesuatu yang buruk atau tidak menyenangkan sekarang ini, mungkin akan membawa hal yang baik di masa mendatang.)

وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ ﴿٢١٦﴾

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS Al baqarah [2]:216)

Terkadang kita (manusia) ingin segala sesuatu yang akan menimpa kita selalu yang baik-baik saja dan kita dapat menerimanya, tetapi kita tidak bisa menerima segala yang buruk menimpa kita. Seakan Tuhan tidak sayang kita. Padahal di situlah letak keadilan Tuhan.

فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ ﴿١٥﴾ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ ﴿١٦﴾

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
(QSAl Fajr [89]:15-16)

Tapi, bagi orang beriman, hal itu diyakini sebagai ladang pahala bagi yang mau bersabar danterus berikhtiar (berusaha semaksimal mungkin). Mudah-mudahan Allah mengganti dengan yang lebih baik.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ ﴿١٥٦﴾

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
 (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (QS Albaqarah [2]: 155-156)

Oleh karenanya kita wajib berusaha mengubah keadaan yang nampak tidak baik atau tidak menyenangkan itu. Karena Allah tidak akan merubah nasib siapapun sampai ia mau merubahnya sendiri.

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ ﴿١١﴾

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS Arra’du [13]:11)
 

A burden of one's own choice is not felt. (Sebuah beban pilihan sendiri tidak dirasakan)

Alfaqih Warsono





Means: Something difficult seems easier when it is done voluntarily
Maksudnya: Sesuatu yang sulit tampaknya lebih mudah jika dilakukan secara sukarela

Ikhlas adalah benar-benar kata kunci perbuatan/pekerjaan/amal. Jika seseorang ingin melakukan sesuatu dengan ringan tentu ia harus melakukannya secara ikhlas, tanpa itu sekecil apapun pekerjaan dan tugas yang ia lakukan akan terasa berat, yang pada akhirnya akan menimbulkan perasaan kesal, jengkel.

Sholat, misalnya, akan terasa ringan dan menyenangkan jika dikerjakan dengan penuh khusyu’ dan ikhlas, tapi manakala dilakukan dengan sebaliknya tentu akan terasa berat. Demikian halnya seperti  yang dilakukan oleh orang munafiq, seperti  dijelaskan Allah dalam AlQuran:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً ﴿١٤٢﴾

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. QS An Nisa [4]:142


وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ ﴿٤٥﴾     الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿٤٦﴾

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.  (QS Al Baqarah [2]:45-46)

A broken friendship may be soldered but will never be sound. (Persahabatan yang pecah mungkin bisa disambung namun tidak akan pernah menjadi bunyi)

Alfaqih Warsono




Means: Friendships can be rebuilt after a dispute but will never be as strong as before.

Persahabatan dapat saja dibangun kembali tetapi tidak akan sekuat sebelumnya.
Oleh karena itu, jangan pernah mencoba untuk merusak sebuah persahabatan.

Persahabatan yg dulu indah, penuh kepercayaan, saling menghormati, tanpa ada rasa curiga, saling membela, saling menghibur di kala duka, jika suatu ketika dirusak dengan sebuah pengkhianatan, ketidakjujuran, kelicikan, ke-egoisan, pembohongan, dll, tentu jikalau pun dapat meminta maaf lalu berteman kembali, tidaklah persahabatan itu seperti dulu lagi. Kini persahabatan dibayangi oleh kecurigaan, ke-acuh-tak-acuh-an, tidak saling percaya, kurang menghormati.
Perhatikan firman Allah:
وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿١٠٣﴾

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Ali Imran[3]:103)

Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمُسْلِمُ أَخُ الْمُسْلِمِ

Orang Islam (yang satu) menjadi saudara bagi orang Islam (yang lain). Allah berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿١٠﴾

Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujarat[49]:10)