Kamis, 17 Mei 2012

The grass is always greener on the other side of the fence (Rumput selalu tampak lebih hijau di sebelah pagar lain)

Alfaqih Warsono

The grass is always greener on the other side of the fence
(Rumput selalu tampak lebih hijau di sebelah pagar lain)

Pepatah ini sejalan maknanya dengan The first step to health is to know that we are sick (Langkah pertama menuju kesehatan adalah untuk mengetahui bahwa kita sakit). ;The head and feet keep warm, the rest will take no harm (Kepala dan kaki tetap hangat, sisanya akan tidak membahayakan).: ;The more things change, the more they stay the same (Makin banyak hal berubah, semakin banyak pula mereka tetap sama.: ;The more more you have, the more you want (Semakin banyak yang Anda miliki, semakin banyak Anda inginkan.)

Dalam pepatah Indonesia sejalan dengan pepatah “Rumput tetangga nampak lebih hijau”. Apa yang dimiliki oleh orang lain kelihatannya menarik untuk dimiliki, padahal kita pun sebenarnya memiliki yang serupa, tetapi nampaknya tidak begitu menarik, sehingga timbul hasrat untuk mencobanya dan bahkan memilikinya. Kata orang, ia itu adalah “serakah”. Tidak mau mensyukuri  apa yang ia dapatkan.

Sekarang bagaimana agar rumput kita tanpak lebih hijau dan menarik, tentu kita harus merawatnya, memperlakukannya dengan baik, dan yang pasti tata mindset (pola pikir) kita agar berpandangan bahwa sebenarnya semua rumput sama hijau tergantung bagaimana kita memeliharanya (segala yang kita miliki adalah sama pemberian Tuhan, syukuri meskipun sedikit atau tidak menarik)

Fools seldom differ (Kebodohan jarang berbeda)

Alfaqih Warsono


Sebenarnya, sejauh yang orang ketahui bahwa kalimat "kebodohan (orang-orang bodoh jarang berbeda (Fools seldom differ )", muncul dari perkataan "Para pemikir besar berpikir serupa, tetapi orang bodoh jarang berbeda." ("Great minds think alike, but fools seldom differ.").

Hal ini biasanya digunakan dalam situasi di mana dua orang memiliki selera yang sama, gagasan, pendapat dll Ini pada dasarnya berarti bahwa kedua orang bisa sama-sama cemerlang, maka kesamaan dalam ide-ide cemerlang mereka (pikiran besar berpikir sama). Sebelum mereka semua terbawa meskipun kata pepatah untuk mengingatkan mereka bahwa penjelasan yang mungkin adalah bahwa mereka berdua sama-sama bodoh (bodoh jarang berbeda).

Jadi, sependapat dengan pandangan seseorang, bisa menunjukkan bahwa Anda berdua sama-sama sangat brilian, atau bodoh yang
tidak bisa disembuhkan.

Dengan kata lain, kemiripan suatu perbuatan/kejadian bisa dikatakan memiliki kecerdasan jika kemiripan tersebut akibat dari upaya inovasi sejenis untuk menemukan atau membuat sesuatu yang baik dan mutakhir, seperti ketika Yamaha berinovasi membuat sepeda motor jetmatic "Mio", produsen-produsen motor lain buru-buru membuat inovasi yang serupa, misalnya Honda membuat "Beat", dll. Atau ketika siswa SMK sebuah kota bisa merakit mobil, buru-buru SMK lain meniru merakit mobil, laptop, dll.  


Akan tetapi bukanlah suatu keserdasan bahkan suatu kebodohan/kedunguan, jika kemiripan tersebut akibat dari iri yang tidak dilandasi ilmu pengetahuan sama sekali, tidak ilmiah, tidak ada daya inovasi, hanya meniru-niru, misalnya ketika ada penyanyi yang tena karena kostumnya yang aneh/tidak lazim (misalnya hanya memakai kain penutup kemaluan saja, atau kostum terbuat dari koran/kulit daging hewan), atau rambut yang dipotong tidak lazim dan tidak beretika (termasuk dicat warna warni), atau budaya-budaya apa saja yang dilakukan oleh penganut liberal (kebebasan) dengan menyebut dirinya "gaul" sementara tidak rasional dan secara empirik (pengalaman) tidak menggunakan ilmu pengetahuan dan norma sama sekali.