Alfaqih Warsono
Every man for himself.
(setiap orang untuk dirinya sendiri)
You must think of your own interests
before the interests of others.
(kamu harus memikirkan minat dirimu
sendiri sebelum minat orang lain)
Dosa dan pahala di tanggung sendiri
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Al Baqarah [2]:286)
تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا
كَسَبْتُمْ وَلاَ تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٣٤﴾
Itu
adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang
sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang
apa yang telah mereka kerjakan. (QS Al Baqarah [2]:134)
Dalam
kesempatan lain, Umar bin Khatab pernah berkata:
حَاسِبُوْا اَنْفُسَكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا
Hitunglah
pahala dan dosamu sebelum kelak diperhitungkan.
Namun,
bukan berarti orang tidak boleh memberi nasehat kepada orang lain, bahkan wajib
memberinya. Perkara diterima atu tidak itu yang
akan ditanggung oleh orang itu sendiri. Menerima nasehat akan beruntung dengan
pahala dari Allah, menolak nasehat agama akan celaka kelak di akhirat.
Allah berfirman:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
﴿١٠٤﴾
Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran
[3]:104)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis komentar baik setelah Anda membaca tulisan Kata-kata mutiara Saya ini!