Kamis, 17 Mei 2012

Fools seldom differ (Kebodohan jarang berbeda)

Alfaqih Warsono


Sebenarnya, sejauh yang orang ketahui bahwa kalimat "kebodohan (orang-orang bodoh jarang berbeda (Fools seldom differ )", muncul dari perkataan "Para pemikir besar berpikir serupa, tetapi orang bodoh jarang berbeda." ("Great minds think alike, but fools seldom differ.").

Hal ini biasanya digunakan dalam situasi di mana dua orang memiliki selera yang sama, gagasan, pendapat dll Ini pada dasarnya berarti bahwa kedua orang bisa sama-sama cemerlang, maka kesamaan dalam ide-ide cemerlang mereka (pikiran besar berpikir sama). Sebelum mereka semua terbawa meskipun kata pepatah untuk mengingatkan mereka bahwa penjelasan yang mungkin adalah bahwa mereka berdua sama-sama bodoh (bodoh jarang berbeda).

Jadi, sependapat dengan pandangan seseorang, bisa menunjukkan bahwa Anda berdua sama-sama sangat brilian, atau bodoh yang
tidak bisa disembuhkan.

Dengan kata lain, kemiripan suatu perbuatan/kejadian bisa dikatakan memiliki kecerdasan jika kemiripan tersebut akibat dari upaya inovasi sejenis untuk menemukan atau membuat sesuatu yang baik dan mutakhir, seperti ketika Yamaha berinovasi membuat sepeda motor jetmatic "Mio", produsen-produsen motor lain buru-buru membuat inovasi yang serupa, misalnya Honda membuat "Beat", dll. Atau ketika siswa SMK sebuah kota bisa merakit mobil, buru-buru SMK lain meniru merakit mobil, laptop, dll.  


Akan tetapi bukanlah suatu keserdasan bahkan suatu kebodohan/kedunguan, jika kemiripan tersebut akibat dari iri yang tidak dilandasi ilmu pengetahuan sama sekali, tidak ilmiah, tidak ada daya inovasi, hanya meniru-niru, misalnya ketika ada penyanyi yang tena karena kostumnya yang aneh/tidak lazim (misalnya hanya memakai kain penutup kemaluan saja, atau kostum terbuat dari koran/kulit daging hewan), atau rambut yang dipotong tidak lazim dan tidak beretika (termasuk dicat warna warni), atau budaya-budaya apa saja yang dilakukan oleh penganut liberal (kebebasan) dengan menyebut dirinya "gaul" sementara tidak rasional dan secara empirik (pengalaman) tidak menggunakan ilmu pengetahuan dan norma sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tulis komentar baik setelah Anda membaca tulisan Kata-kata mutiara Saya ini!